Mengapa Perlu Pendidikan Karakter ? Mengapa Perlu Pendidikan Karakter ?

Selasa, 03 Januari 2012

Mengapa Perlu Pendidikan Karakter ?


Pendidikan karakter antara lain bertujuan untuk mengurangi perilaku destruktif pada anak, remaja, dan orang dewasa. Hal ini merespons meningkatnya berbagai perilaku destruktif berkaitan dengan kurangnya keteladanan yang menyebabkan perilaku menyimpang pada anak dan remaja. Contohnya perilaku ugal-ugalan di jalan, premanisme di lingkungan sekolah. Oleh karena itu, pembangunan bangsa saat ini harus lebih terarah dan berkesinambungan. Pendidikan karakter sebaiknya ditanamkan sejak dini melalui penerapan nilai-nilai keteladanan tentang nilai-nilai kebajikan dan keteladanan. Nilai-nilai kebajikan ini dapat berakar pada agama, budaya, kewarganegaraan, dan konsensus umum tentang budi pekerti


Kementerian Pendidikan Nasional sangat menekankan nilai-nilai kejujuran pendekatan inter-dan intra-personal dalam hubungan antar manusia serta keinginan untuk memberikan yang terbaik atau berprestasi. Hal ini sejalan dengan enam pilar karakter global, yaitu kepercayaan, saling menghargai, bertanggung jawab, keadilan, kepedulian dan kewarganegaraan yang aktif.

Pusat Kurikulum (Puskur, 2010) menekankan 18 nilai, yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggungjawab.

Sesungguhnya pendidikan karakter bukan hal yang baru. Bila dicermati, para pendiri bangsa sejak awal kemerdekan sudah menanamkan beberapa nilai atau sikap yaitu patriotisme, kemandirian, persatuan, demokrasi dan kepedulian terhadap peningkatan martabat bangsa pada skala internasional. Dalam rasa keindonesiaan, bangsa ini tidak perlu mengorbankan martabatnya untuk mengejar sesuatu yang tidak sesuai dengan kepentingan nasional.

Menurut Juwono Sudarsono (2010), Indonesia sebagai bangsa besar tidak perlu meniru budaya lain termasuk dalam hal demokrasi. Indonesia perlu menyusun demokrasi sendiri sesuai dengan budaya dan nilai-nilai bangsa yang tercantum dalam Bhineka Tunggal Ika. Dengan demikian bangunan karakter bangsa Indonesia akan multiras, etnik, agama, budaya dan bahasa.

Sejalan dengan Juwono, menurut Wuryadi, karakter pokok yang menjadi modal kebangsaan adalah kesadaran, kemauan, dan perbuatan berbangsa. Kesadaran alami bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa majemuk tapi menyatu, multikultural tapi manunggal, dapat dikembangkan melalui sekolah dan diterapkan dalam kehidupan masyarakat.

Perilaku karakter dapat diwujudkan melalui intervensi dan pembiasaan nilai-nilai yang dipraktikkan di rumah  (keluarga), satuan pendidikan, masyarakat, dan tempat kerja. Berikut ini  akan dijelaskan secara ringkas keadaan atau pandangan pendidikan karakter di rumah, sekolah, tempat kerja, dan masyarakat.

Pendidikan karakter di rumah atau keluarga ditegaskan oleh Juwono dan Mullinss. Juwono menyatakan bahwa pembangunan karakter yang pertama dan paling utama sesungguhnya bersumber pada keluarga, khususnya orangtua. Peran orangtua demikian penting dan sentral dalam pembangunan. www.paudni.kemendiknas.go.id

Ditulis Oleh : Pengelola ~ Pendidikan Kesetaraan, Pendidikan Karakter

Artikel Mengapa Perlu Pendidikan Karakter ? Semoga bermanfaat bagi sobat blog. Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan Anda membaca artikel ini. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar.

Tidak ada komentar :